PD Magabudhi Provinsi Banten mengadakan acara Sosialisasi SOP Penanggulangan Bahaya Teroris di Vihara/Cetiya
Pada tanggal 01 Mei 2019 PD Magabudhi Provinsi Banten mengadakan acara Sosialisasi SOP Penanggulangan Bahaya Teroris di Vihara/Cetiya di Aula Universitas Buddhi Dharma, Tangerang. Acara ini berlangsung sejak pukul 14.00 dan selesai pukul 17.00 WIB.
Panitia acara ini diketuai oleh PMd. Soewondo Salim, dengan mengundang MP. T. Harmanto sebagai narasumber dan PMy. dr. Erdy Techrisna sebagai moderator. Peserta yang hadir terdiri atas anggota Magabudhi yang berjumlah 30 orang, dan 27 orang yang merupakan pengurus/utusan dari vihara/cetiya yang berada di bawah binaan Sangha Theravada Indonesia.
Acara ini dimulai oleh PMd. Sonny Wijaya yang bertindak sebagai MC, dengan pengucapan Namakara Patha yang dipimpin oleh Upc. Jemmy Purnama, yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Upc. Yanti, dan menyanyikan Hymne Magabudhi yang dipimpin oleh Upc. Rosalina.
Setelah itu kalimat sambutan diberikan oleh Ketua PD Magabudhi Provinsi Banten, Pdt. Sima Budy, bahwa acara ini diadakan dengan tujuan agar setiap umat Buddha khususnya anggota Magabudhi Provinsi Banten dan para pengurus Vihara/Cetiya di provinsi Banten yang berada di bawah binaan Sangha Theravada Indonesia lebih waspada terhadap ancaman bom teroris, seperti yang terjadi di Sri Lanka.
Acara ini berlangsung dengan santai namun informatif mengenai tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah agar teroris tidak masuk ke wilayah vihara/cetiya, misalnya dengan pemuktahiran data umat Buddha, dibangunnya pos keamanan di depan Vihara untuk memantau orang-orang yang datang, dipasangnya kamera CCTV untuk monitoring, dan sebagainya.
Setelah itu diadakan sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh PMy. Erdy Techrisna, dan ada banyak pertanyaan dan masukkan dari peserta, seperti perlunya suatu pernyataan sikap dari Magabudhi jika terjadi hal-hal seperti serangan teroris di suatu daerah, perlunya anggota Magabudhi untuk melek politik walaupun tidak melakukan politik praktis, serta perlunya dibentuk wadah/utusan anggota Magabudhi yang melakukan komunikasi antar lembaga atau majelis lintas agama.
Kemudian acara ini kembali ditutup dengan pengucapan Namakara Patha secara bersama.
Kontributor : PMd. Soewondo Salim