Yang saya maksud dengan VKM adalah Vihara Karuna Mukti, vihara yang kokoh yang terletak di Jalan Sasak Gantung – Bandung, Jawa Barat.
Vihara yang berulang-tahun pada tanggal 4 Desember ini tergolong baik dan rapih, sebagian umatnya adalah perantau dari Jawa Tengah bagian Selatan.
Sesuai dengan undangan dari Romo Pdt. Jayana selaku ketua PD MAGABUDHI Jabar, yang sangat didukung oleh Bapak Eko Supeno sebagai Pembimas Buddha, maka pada hari Minggu tanggal 9 Agustus kami melakukan pertemuan di sana, di VKM.
Pertama kami semua yang hadir merasa beruntung karena sempat mendengarkan banyak masukan serta ide-ide segar dari Bapak Eko Supeno, berkaitan dengan program kerja Pemerintah yang penting untuk kita pahami dan dukung bersama, yaitu bahu-membahu memajukan umat Buddha se Jawa Barat di dalam seluruh aspek kehidupannya.
Beliau juga mengingatkan hal yang sama persis seperti yang sudah dikumandangkan oleh Bapak Dasikin (Dirjen Bimas Buddha), bahwa vihara seperti VKM ini, ke depan haruslah dioptimalkan penggunaannya! bukan hanya sebagai tempat untuk kegiatan spiritual belaka misalnya Puja Bakti, akan tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial seperti Baksos; Donor darah, sebagai pusat pendidikan seperti Sekolah Minggu Buddhis (SMB); Kursus-kursus (Kecantikan; Bikin kue; Dhamma Duta), juga sebagai pusat kebudayaan seperti tempat latihan paduan suara; menari; angklung; mendalang, dan lain sebagainya.
Kemudian, menjelang siang pada hari Minggu tersebut, kami sesama anggota MAGABUDHI saling mengasah/mengasih/mengasuh, dan kebetulan saya dengan Romo Bobby Subrata dan Ramani Camellia Darmawan sebagai anggota Pengurus Pusat (PP) berkesempatan memaparkan sedikit (karena waktunya hanya sebentar) tentang Pengantar Tipitaka; Pentingnya tugas seorang Dhamma Duta MAGABUDHI, dan perihal Berbagai Upacara dalam agama Buddha (mencakup cara memimpin upacara sekaligus teknik berbicara di depan umum).
Teman-teman yang hadir ketika itu berasal dari PC Bogor; Bekasi; Depok; Bandung; Cirebon; Jatibarang/Indramayu; Garut. Beliau semua mau dan mampu mengikuti seluruh rangkaian acara dengan sangat antusias, untuk itu semua saya sangat berterimakasih.
Di sela-sela ajang acara penyegaran itu, saat kita semua merasa sudah benar-benar seperti saudara kandung sendiri dan ikut prihatin dengan turunnya jumlah umat di Jabar, maka spontan lahirlah GBJB yaitu Gebrakan Bangkitkan Jawa Barat.
GBJB dimaksudkan untuk menggairahkan pengabdian kita semua di vihara-vihara di kawasan Sunda tersebut, dengan harapan secepatnya menghasilkan satu kondisi pengabdian yang optimal (PC-PC diremajakan/direvitalisasi agar aktif mengadakan berbagai kegiatan dan berkembang lebih pesat), sehingga seluruh umat Buddha bisa kita layani dengan baik segala kepentingannya, serta maju kualitas batinnya.
Selanjutnya dengan rendah hati kami memohon, agar berbagai pihak berkenan untuk mendukung niat baik teman-teman anggota MAGABUDHI se Jabar ini, supaya dalam waktu tidak terlalu lama PC: Karawang; Kota Bogor; Indramayu; Kuningan dan Garut bisa terbentuk kembali dan kemudian segera aktif membina umat serta mengembangkan Buddha Dhamma di daerah kerjanya masing-masing, semoga bisa gesit seperti PC Depok yang baru saja lahir namun sebentar lagi sanggup/berani menyelenggarakan KDAB di Univ. Pancasila – Lenteng Agung (bekerja sama dengan KMB Univ. Pancasila; KMB – UI dan KMB Univ. Guna Dharma).
Salute untuk Ramani Ai, ketua PC nya; Bapak Gimi; Bapak Hermanto dan teman-teman semua umat Cetiya Dhamma Jala di Depok, selamat berjuang demi kepentingan orang lain, semoga senantiasa sukses sejahtera dan berbahagia. Sabbe satta bhavantu sukhitatta.
Jakarta, 27 September 2015, dirangkum oleh USA.