MAGABUDHI_Oktober 2014
Keberagaman merupakan realitas yang nyata dalam hidup bersama sebagai warga bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan aneka ragam budaya, agama, iman dan keyakinan. Keberagaman yang dalam konteks NKRI dibingkai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika menjadi daya topang masa depan bangsa yang sejahtera dalam harmoni dan kerukunan. Persaudaraan Sejati Lintas Iman bukanlah sekadar suatu impian melainkan kenyataan yang senantiasa kita hidupi bersama. Dalam realitas itu, kita menyadari bahwa setiap orang diundang untuk mengembakan sikap terbuka terhadap realitas keberagaman yang ada di hadapan kita. Untuk mengejawantahkan realitas kebangsaan tersebut Keuskupan Agung Semarang, mengadakan Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman.
Kongres dilaksanakan di Kompleks Misi Muntilan, yang meliputi Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan (PPSM), Museum Misi Muntilan (MMM), dan SMU van Lith Muntilan, pada hari Jumat-Sabtu, 24-26 Oktober 2014. Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman ini diselenggarakan juga dalam sinergi dengan Perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2014 yang dilaksanakan di Lapangan Pemda Muntilan.
Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman sejauh sudah tercatat oleh panitia, diikuti oleh total peserta sebanyak 687 orang dari Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu dan Penghayat Kepercayaan dan Kebatinan (Agama-Agama Asli Pertiwi). Bersama panitia sebanyak 125 orang, total yang akan terlibat dalam hajatan ini sebanyak 812 orang. Peserta berasal dari Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan beberapa utusan dari Malang, Bandung, Bogor, Jakarta, dan Pangkalpinang. Peserta terdiri dari kalangan usia kaum muda dan dewasa, awam dan rohaniwan, dan beberapa biarawan dan biarawati. Dari MAGABUDHI yang hadir dalam kongres tersebut adalah Pdt. D. Henry Basuki, Pdt. Suwarto Atjing serta beberapa anggota MAGABUDHI dari Jawa Tengah.
Dalam Kongres Persaudaraan Sejati dilaksanakan dalam tiga matra dasar, yakni edukasi, animasi dan selebrasi. Dalam rangka edukasi akan dilaksanakan di Kompleks SMU van Lith dan diperkaya oleh 10 Narasumber yang siap menjadi pencerah, diantaranya dari kalangan Buddha yaitu Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera, serta Buya Ahmad Syafii Maarif – Guru Bangsa dan Tokoh Muhammadiyah dan lain sebagainya.
Demikian kongres tersebut dan diharapkan dengan acara tersebut semua umat/insan menjadi penggerak persaudaraan sejati di komunitasnya maupun lingkungannya , masyarakat, dan negara serta dunia. Sadhu.
Kegiatan yang tersirat searah dengan Pesan Waisak 2558 Sangha Theravada Indonesia.