081312351976 ppmagabudhi@yahoo.com

BUDAYAWAN SEMARANG KE VIHARA DHAMMA SUNDARA SALA


MAGABUDHI_Sala, 8 Maret 2015

Rombongan budayawan yang terdiri dari pemimpin pranatacara (anoncer) adat Jawa, karawitan, dalang, ketoprak, penulis serta pengajar bahasa dari Kota Semarang dalam kunjungan ke Kraton Mangkunegaran dan Kraton Pajang, datang pula anjangsana ke Vihara Dhamma Sundara yang terletak di kawasan Pucangsawit, Sala.

Di Vihara Dhamma Sundara, rombongan diterima oleh Ketua Dayaka Sabha Vihara Dhamma Sundara PMd Lilik Sunaryo didampingi PMd Sudaryono dan PMd Sektiono.

Dalam sambutannya, PMd Lilik Sunaryo mengharapkan adanya peningkatan tali persaudaraan antara umat Buddha di Sala dengan para budayawan dari Semarang yang dipimpin oleh Kanjeng Raden Mas Haryo DR Setyadji Pantjawijaya. Demikian juga dalam kata sambutannya DR Setyadji mengharapkan adanya saling kenal serta saling pengertian antara pemimpin agama serta pemimpin/pelaku budaya dalam pembinaan yang selaras membangun Indonesia.

Juga dalam kaitan ini dikumandangkan seloka karya mPu Tantular yang menjelaskan Bhinnekha Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa.

Syair Jawa yang ditulis oleh Pujangga beragama Buddha ini dialunkan oleh grup Panembrama Swagotra Budaya Nusantara,

Akhir pertemuan rombongan dari Semarang menyerahkan alat pattidana dari kuningan Juwana kepada Dayaka Sabha Vihara Dhamma Sundara.

PERINGATAN 16 TAHUN WAFATNYA KHEMASARANO MAHATHERA


MAGABUDHI_ Juwana, 3 Maret 2015

Patidana peringatan 16 tahun wafatnya YM Khemasarano Mahathera diselenggrakan pada Selasa malam, 3 Maret 2015 bertempat di Candi Khemasarano, Bakaran Wetan Juwana. (Kab Pati, Jateng)

Ratusan umat Buddha dari sekitar Juwana memenuhi halaman depan Candi, dalam suasana malam purnama menjelang peringatan Magha Puja 2558 yang jatuh pada hari berikutnya.

Enam belas tahun sudah YM Khemasarano Mahathera menghembuskan nafas terakhir kali. Bhikkhu yang wafat pada usia 73 tahun ini adalah salah seorang pendiri Sangha Theravada Indonesia. Sebagai peringatan, tiga tahun silam didirikan Candi Khemasarano sebagai monumen peringatan untuk mengenang jasanya. Semasa hidupnya mendiang Bhante Khema memberikan bimbingan dhamma yang mudah dipahami di segenap pelosok

Sebelum monumen itu berdiri, setiap tanggal 3 Maret sebagai hari wafatnya, umat Buddha memperingati dengan cara melaksanakan upacara pattidana..

Upacara yang dipimpin oleh Nanda dan Nida Karunia, personil PATRIA diawali dengan penyalaan lilin dan dupa oleh Pandita D. Henry Basuki.


Sutarno selaku Dayaka Sabha Candi Khemasarano Mahathera dalam sambutan selamat datangnya menyampaikan juga bahwa peringatan kali ini masih sederhana, memenuhi tekad umat Bujuga di Juwana memberikan pengormatan kepada mendiang Bhante Khema berupa pelimpahan jasa, sekaligus memperingati 3 tahun berdirinya Candi ini,

Berkaitan dengan acara ini, Pandita D. Henry Basuki, salahseorang anggota Pembina Pengurus Pusat MAGABUDHI menyayangkan bahwa acara perhormatan pada YM Khemasarano Mahathera masih belum banyak diketahui oleh umat Buddha. Dikatakan oleh Pandita Henry bahwa dalam kedekatan dengan mendiang bhante, banyak kesan yang terukir pada sanubarinya. Mendiang Bhante Khema pernah berpesan agar Pandita D. Henry Basuki memelihara keberadaan Kitab Badra Santi yang dibacakan dengan menggunakan tembang (lagu) Jawa agar makin banyak umat Buddha memahaminya. Pemeliharaan makna Kitab berisi ajaran agama Buddha yang dirangkai oleh Empu Santibadra, ayah Sunan Kalijaga ini antara lain diwujudkan dengan terbentuknya Langenswara Badra Santi di banyak desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Acara peringatan di desa Bakaran Wetan yang terkenal karena hasilnya berupa ikan bandeng, terasi, kerajinan kuningan dan batik tulis ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh sesepuh umat setempat, Sumarno yang diberikan kepada generasi muda Bodhi. Selesai acara ritual, dilaksanakan makan malam bersama, Hadir juga umat Buddha dari berbagai daerah, antara lain Semarang, Magelang dan Yogyakarta.

PC. MAGABUDHI Jakarta Utara akan mengadakan KDAB kembali.


MAGABUDHI_Maret 2015
Sebagai pengejawantahan misi MAGABUDHI khususnya dibidang pendidikan,  PC. MAGABUDHI Jakarta Utara akan mengadakan Kursus Dasar Buddha Dhamma atau yang biasa dikenal dengan Kursus Dasar Agama Buddha (KDAB) kembali. KDAB kali ini juga akan dilaksanakan selama 4 minggu berturut-turut, diawali pada tanggal 3 Mei 2015. Hal ini tentu akan menambah kualitas materi karena waktu cukup untuk mengulas Dhamma jadi lebih banyak.

Sebuah kesempatan yang baik untuk meningkatkan kualitas sumber Daya Manusia umat Buddha  khususnya Theravada di Jakarta Utara dan sekitarnya untuk dapat memiliki pola pikir dan perilaku Buddhis yang sesuai dengan ajaran Buddha dalam Tipitaka. Demikian pula agar terbina kader-kader umat Buddha dan tenaga pendidik yang berkualitas dan berintegritas untuk memajukan Buddha Dhamma di Jakarta dan sekitarnya ini.

Bagi Rama/Ramani/Ibu/Bapak/Saudara/i khususnya yang tinggal di Jakarta Utara  dan sekitarnya yang hendak mengikuti kegiatan tersebut silahkan dapat menghubungi Panitia yang tertera di Brosur KDAB tersebut.

TINGKATKAN LATIHAN SILA PADA HARI UPOSATHA


MAGABUDHI_Banyumas, 18 Jan 2015
“Pelaksanaan Atthangga Sila pada purnama dan panglong (bulan gelap) yang merupakan hari uposatha perlu ditingkatkan oleh umat Buddha, mengingat hal tersebut merupakan pelatihan sila. Dengan melatih sila, maka ketahanan mental akan meningkat sehingga tercapai ketenangan yang dapat mewujudkan karya untuk meningkatkan kesejahteraan”

Demikian dikemukakan Pandita D. Henry Basuki dalam pembinaannya dihadapan anggota WANDANI Kab Banyumas di Vihara Ratna Vidya Loka yang terletak di desa Banjerpenopen, Kec. Sumpyuh, Kab Banyumas pada Minggu pagi, 18 Januari 2015.

Pada kesempatan ini anggota Dewan Pembina Pengurus Pusat MAGABUDHI ini juga menganjurkan agar para ibu dapat bersikap bijaksana dalam mengasuh para putra putrinya. Kita harus menyadari bahwa berbonong kepada anak adalah pelanggaran sila. Hal ini terlanjur “mentradisi” dalam masyarakat. Hendaknya anak-anak diberi pengertian sehingga orangtua tidak mengambil “jalan pintas” dengan berbonong. Akibat dibohogi, maka pada saat ini juga terjadi banyak orang menjadi pembohong sehingga merusak tatanan masyarakat.

Dikemukakan pula, bahwa ada tiga hal yang merupakan kearifan lokal di tengah masyarakat. Keafifan warisan leluhur yang perlu dilaksanakan oleh kita, pertama adalah menghormat leluhur, kedua menghormat para guru dan ketiga melaksanakan puja atau peribadatan dengan baik.

Menyinggung masalah puja, sangat dianjurkan agar dibudayakan persembahan amisa puja berupa lilin, dupa dan bunga di vihara, sehingga setiap vihara tampak semarak. Hal mana menghindarkan pengalaman pahit terjadinya “menomen mati” di negara kita, karena tempat peribadatan peningalan leluhur kita cukup lama tidak dipergunakan.

Katua DPC WANDANI Kab Banyumas, Sri Marsini mengemukakan bahwa anggota WANDANI menginginkan dapat meningkatkan ketrampilan yang akan mewujudkan pendapatan secara ekonomi. Untuk ini dianjurkan oleh Pandita D. Henry Basuki, agar berani merencanakan secara mantap, kemudian mewujudkan dalam proposal yang disampaikan kepada Ketua DPP WANDANI Pusat. Kemantapan program sengat diperlukan sebagai pertanggungjawaban akan keberhasilan rencana. Hal mana akan membawa kemajuan bagi umat Buddha.


Pada Sabtu malam sebelumnya, pada dalam Puja Bakti di Vihara yang sama, Pandita D. Henry sempat menterjemahkan lagu Jawa “Lir Ilir” yang dikatakan merupakan pelambang bagi umat Buddha agar menyadari jatidirinya, selalu melaksanakan Panca Sila yang perlu ketekunan serta berkumpul menghadap gurumendengarkan pembabaran dhamma pada saat bulan purnama.

Anjangsana Pandita D. Henry Basuki atas permintaan PC MAGABUDHI Kab Banyumas dibawah pimpinan Pandita Muda Salikun memotivasi umat agar menempatkan diri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam masyarakat Indonesia. Dianjurkan juga agar generasi muda PATRIA segera membentuk kesenian tradisional “calung” yang menampilkan lagu2 Buddhis.

Pada kunjungan kali ini, Pandita D. Henry Basuki juga sempat singgah di Vihara Settidana di Selanegara yang untuk beberapa waktu tidak bisa digunakan karena sedang dibangun. Juga dikunjungi Pandita Rohaman sebelum menuju ke Banjarpenopen.

 

PC MAGABUDHI Kota Surabaya rajin menyetorkan Iuran ke PP


MAGABUDHI_Januari 2015
Sebagai organisasi nirlaba seperti halnya MAGABUDHI, tentu peran anggota sangat penting dalam perkembangan organisasi tersebut. Disamping memberikan sumbangsih pengabdiannya yang tulus para anggota berkewajiban memberikan dukungan finansial kepada organisasi, hal ini dimaksudkan agar segala kegiatan dan program dapat dijalankan dengan maksimal. Salah satu PC yang aktif dalam sumbangsihnya menyetorkan iuran kepada pengurus pusat adalah PC MAGABUDHI Kota Surabaya, PC tersebut telah melaksanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga MAGABUDHI khususnya bab X pasal 29.

Keaktifan PC MAGABUDHI Kota Surabaya ini perlu untuk dicontoh oleh PC-PC lain se Indonesia agar dalam pelaksanaan program dan kegiatan, masalah pendanaan dan lain sebagainya dapat diatasi dan tidak menjadikan kedala, sehingga sasaran pengabdian menjadi lebih baik dan berhasil guna.

Pengurus Pusat mengucapkan anumodana terimakasih yang tak terhingga khususnya kepada PC MAGABUDHI Kota Surabaya yang telah aktif menyetorkan iuran, semoga kebaikan dan kebahagiaan melimpah pada semua makhluk. Selamat mengabdi tulus tiada henti.