Meditasi merupakan ajaran istimewa di dalam agama Buddha. Ajaran tentang meditasi ini dapat dikatakan sebagai mutiara atau “the jewel” dari agama Buddha. Dalam merealisasi tujuan tertinggi umat Buddha yaitu Nibbana, maka meditasi merupakan jalan yang harus ditempuh. Tanpa meditasi, kesucian dan Nibbana tidak akan diperoleh. Dalam usaha menggalakkan praktik meditasi di kalangan umat Buddha di Jawa Tengah, PD MAGABUDHI Jawa Tengah memprakarsai sebuah latihan meditasi yang ditujukan kepada tokoh umat dan umat Buddh di Jawa Tengah.
Peserta latihan meditasi kali ini berasal dari perwakilan Wandani dan MAGABUDHI dari beberapa PC di Jawa Tengah. Selain itu, ada pula peserta yang merupakan anggota Patria dan masih berstatus sebagai mahasiswa di beberapa perguruan tinggi. Adapula peserta dari umat agama lain, seperti mahasiswa dari fakultas perbandingan agama IAIN Wali Songo Semarang. Jumlah keseluruhan peserta dalam latihan ini adalah 24 peserta.
Latihan meditasi yang dirakarsai oleh PD Magabudhi Jawa Tengah mendapat dukungan dari berbagai pihak, dan terutama didukung oleh seorang guru meditasi yang mumpuni di bidangnya, yaitu Y.M. Bhikkhu Santacitto. Beliau adalah bhikkhu terpelajar lulusan dari Sri Lanka dan juga praktisi meditasi. Hal ini terbukti bahwa selama sesi diskusi Dhamma yang berlangsung selama satu minggu, ceramah beliau selalu berlandaskan pada sutta dan juga berlandaskan pada praktik beliau.
Meditasi Kesadaran
Latihan meditasi yang diselenggarakan PD MAGABUDHI Jawa Tengah ini disebut dengan “meditasi kesadaran”. Hal ini karena poin utama yang ditekan untuk dilatih di dalam latihan meditasi kali ini adalah sati dan sampajanna atau perhatian dan pengetahuan. Dua hal ini menjadi dasar untuk memiliki kesadaran yang selalu waspada, baik terhadap hal negatif dan positif. Saat membimbing umat Buddha dari daerah pedesaan, sati sampajanna ini juga sering diajarkan oeh Bhikkhu Santacitto sebagai “eling lan waspodo”. Dua hal inilah yang ditekankan untuk dipraktikkan selama latihan meditasi, baik saat ada fenomena yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan.
Untuk dapat memaksimalkan latihan meditasi kesadaran ini, telah dibuatkan jadwal yang sedemikian rupa untuk ditaati oleh setiap peserta. Peserta diwajibkan bangun pada jam 04 pagi dan istirahat pada puku 21 30 malam. Dalam satu hari, meditasi jalan dan meditasi duduk dikombinasikan sedemikian rupa. Setelah 30 menit melakukan meditasi berjalan, maka peserta diarahkan untuk melakukan 1 jam meditasi duduk. Untuk dapat menambah pengetahuan tentang Dhamma yang berkaitan dengan meditasi, selama satu hari ada 3 kali sesi diskusi Dhamma yang masing-masing berdurasi 1 jam. Topik meditasi juga telah ditentukan sedemikian rupa, sehingga benar-benar mendukung praktik meditasi kesadaran.
Adapaun topik-topik meditasi yang dibahas selama latihan meditasi satu minggu ini adalah: Manfaat mengembangkan batin, Lima rintangan batin, Apa itu vipassana dan samathabhavanā?, Lima manfaat meditasi jalan, Sati sampajaññā / perhatian dan pengetahua, Mahāsatipaṭṭhāna Sutta, Dana, sīla dan samādhi, menyembangkan batin, memahami empat kebenaran mulia dengan vipassana, pentingnya melepaskan kemelekatan, Vipassanā: praktik jalan mulia berunsur delapan, Vipassanā dan Paticcasamuppāda, Meditasi dalam kehidupan sehari-hari. Topik meditasi disusun sedemikian rupa, disusun bertahap dari tingkat paling dasar ke tingkat paling tinggi, lalu ditutup dengan ceramah tentang meditasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini untuk memberi motivasi kepada peserta agar selepas latihan mereka tetap mempraktikkan latihan di rumah masing-masing.
Para peserta menjalankan latihan dengan serius. Setiap ada tanda bel yang dibunyikan Dhamma Worker mereka selalu mengikuti jadwal demi jadwal yang telah ditentukan. Apalagi, Bhikkhu Santacitto juga guru meditasi yang tidak hanya berteori saja. Saat sesi meditasi duduk, maka pastilah Bhikkhu Santacitto juga ikut duduk selama 1 jam bersama peserta di ruang Dhammasala. Hal ini juga memberikan motivasi tersendiri kepada peserta untuk menyelesaikan sesi 1 jam duduk dengan semaksimal mungkin.
Kesan pesan peserta latihan meditasi kesadaran
Setelah hari terakhir latihan meditasi, maka dilakukanlah penutupan. Di dalam penutupan ini, PD MAGABUDHI Jawa Tengah mengucapkan terima kasih kepada Bhikkhu Santacitto dan juga mengucapkan selamat kepada peserta yang telah selesai menempuh latihan. Lalu diadakanlah kesan pesan dari peserta. Kesan pesan ini menunjukkan bahwa latihan meditasi kesadaran sangat bermanfaat dan ditunggu lagi oleh peserta untuk diadakan kembali di lain waktu.
Ibu Sri Lestari, Ketua Wandani PC Kab. Semarang menyatakan bahwa latihan kali ini sangat bermanfaat. Secara pribadi beliau akan semangat melanjutkan praktik di rumah, apalagi saat ini beliau sedang sakit. Kesan pesan selanjutnya disampaikan oleh Pak Karsono, anggota Magabudhi Kab Kebumen yang menyatakan bahwa dari sekian latihan yang diikuti, beliau menyatakan bahwa latihan kali ini adalah “gong” dari semua latihan yang selama ini diikutinya.
Banyak kesan dan pesan lain yang datang dari peserta yang ditujukan kepada panitia ataupun kepada Bhikkhu Santacitto. Pesan-pesan yang akan dicatat oleh panitia adalah tentang kebersihan tempat, dan kecukupan peralatan tidur. Di luar dua hal ini, kerja panitia sangat diapresiasi peserta. Apalagi PD MAGABUDHI Jawa Tengah memang khusus menyiapkan 3 DHamma Worker yang megurusi latihan meditasi ini dari awal sampai akhir.
PD MAGABUDHI Jawa Tengah berharap, semoga dengan latihan ini dapat membangkitkan semangat melakukan meditasi di kalanan umat Buddha Jawa Tengah. Para peserta latihan diharapkan juga ikut berpartisipasi untuk ikut mempromosikan pentingnya latihan meditasi bagi umat Buddha di Jawa Tengah.
Semoga Buddha Dhamma dan semoga ajaran meditasi terus berkembang.
Salam Metta
PD MAGABUDHI Jawa Tengah