Anggota Dewan Pembina PP MAGABUDHI yaitu Pdt. D. Henry Basuki melakukan kunjungan Natal
MAGABUDHI_Desember 2014
Sebagai bentuk kerukunan umat beragama khususnya di Indonesia sudah menjadi budaya yaitu anjangsana atau istilah umumnya silahturahmi, kegiatan ini lazim dilaksanakan ketika umat beragama saling berkunjung menyampaikan ucapan selamat pada hari besar keagamaannya. Hal ini sering dilakukan oleh salah satu anggota dewan pembina PP MAGABUDHI yaitu Pdt. D. Henry Basuki, yang rajin melaksanakan kunjungan anjangsana ke beberapa tokoh agama lain di wilayahnya. Beberapa cacatan kunjungan Natal 2014 yang dilaksanakan oleh Pandita D. Henry Basuki tgl 25 Desember 2014 pagi :
- Atas nama umat Buddha, Pandita D. Henry Basuki menyampaikan ucapan Selamat Natal dengan harapan semoga persaudaraan antar umat beragama yang sudah terjalin akan mewujudkan perdamaian dan ketentraman di Indonesia. Dalam kondisi tentram masyarakat akan dapat berkarya dengan baik yang akan membawa pada kemakmuran
- Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta, Pr pada kesempatan ini juga mengemukakan bahwa dalam pembinaan masyarakat Indonesia perlu memelihara budaya lokal, karena eksistensi budaya bisa mempersatukan umat. Hal ini dibenarkan oleh Pandita D. Henry Basuki yang menceritakan bahwa budaya lokal merupakan media untuk menyampaikan makna ajaran agama
- Dalam pertemuan dengan Ketua PGI Jateng, Pendeta Ekayana, Pandita D. Henry Basuki menyemukakan bahwa pembaharuan dalam pewartaan agama perlu menyesuaikan tren masa kini. Hal mana dibenarkan oleh salahseorang pengurus PGI, Pendeta Manurung yang menceriterakan bahwa di negeri Belanda yang datang Kebaktian di gereja tinggal orang tua. Para pemuda tidak tertarik. Hal mana diharapkan tidak terjadi di Indonesia, untuk itu perlu mengikuti keadaan masa kini.
- Pendeta Wipropradipto mengamati bahwa terjadi ketidak sambungan antara generasi muda dengan generasi di atasnya. Hal mana hendeknya dimulai gerakannya dari generasi tua. Kegiatan PANGLIMA (paguyuban Pemuda Lintas Iman) yang diprakasai oleh Romo Budi Purnomo (Katolik), Pendeta Rahmat Rajagukguk & Pendeta Wipropradipto (Krsten Protentan), yang kemudian mengajak Pandita D. Henry Basuki (Buddha) dan Bp. Rasnial (Islam) yang mensuport kegiatan Peringatan Sumpah Pemuda oleh generasi muda lintas agama di Semarang merupakan salahsatu kegiatan untuk menjembatani aktivitas lintas generasi.
Kunjungan ke Gereja Gereformeerd (Kristen) dan Gereja St Fransiskus Kebondalem (Katolik) Pandita D. Henry Basuki juga berkesempatan memberi ucapan Selamat Natal kepada umat Nasrani