081312351976 ppmagabudhi@yahoo.com

PC MAGABUDHI Kab. Bekasi akan selenggarakan KDAB

MAGABUDHI_Februari 2016
Sebagai pengejawantahan misi MAGABUDHI khususnya dibidang pendidikan,  PC. MAGABUDHI Kabupaten Bekasi akan mengadakan Kursus Dasar Buddha Dhamma atau yang biasa dikenal dengan Kursus Dasar Agama Buddha (KDAB). PC yang baru terbentuk ini siap mengadakan KDAB yang akan diselenggarakan di Vihara Saddhadipa, Kab. Bekasi, Jawa Barat.  KDAB yang didukung penuh oleh Bhante Dhammiko Thera serta dikomandani oleh PMd. Irwan Sutrisna iniakan dilaksanakan selama 2 hari , diawali pada tanggal 9 & 13 Maret 2016. Hal ini tentu akan menambah kualitas materi karena waktu cukup untuk mengulas Dhamma jadi lebih banyak.

Sebuah kesempatan yang baik untuk meningkatkan kualitas sumber Daya Manusia umat Buddha  khususnya Theravada di Kab. Bekasi khususnya di wilayah Cikarang dan sekitarnya untuk dapat menambah pengetahuan Dhamma serta memiliki pola pikir dan perilaku Buddhis yang sesuai dengan ajaran Buddha dalam Tipitaka. Demikian pula agar terbina kader-kader umat Buddha dan tenaga pendidik yang berkualitas dan berintegritas untuk memajukan Buddha Dhamma di Kab. Bekasi  dan sekitarnya ini.

Bagi Rama/Ramani/Ibu/Bapak/Saudara/i khususnya yang tinggal di Cikarang dan sekitarnya yang hendak mengikuti kegiatan tersebut silahkan dapat menghubungi Panitia yang tertera di Brosur KDAB tersebut.

FAMILY GATHERING PC JAKARTA UTARA


Setiap orang pasti memerlukan waktu senggang untuk keluarga, teman-teman, dan  dirinya sendiri. Setelah para anggota PC (Pengurus Cabang) MAGABUDHI Jakarta Utara dengan tulus mengabdi tiada henti kepada para umat Buddha, maka diperlukan juga saling kenal dan hubungan yang baik antara para anggota PC dan keluarganya. Salah satu kegiatan yang diadakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan acara Family Gathering. PC MAGABUDHI Jakarta Utara telah mengadakan acara Family Gathering pada tanggal 30 Januari 2016 yang dihadiri oleh anggota PC dan keluarganya.

Tujuan dari kegiatan Family Gathering ini adalah untuk meningkatkan kebersamaan antara keluarga anggota guna memupuk rasa kekeluargaan, sehingga menciptakan atmosfir yang nyaman dan dapat meningkatkan kinerja para anggota PC.

Acara Family Gathering ini dilaksanakan dengan format full games,  sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan keakraban, sehingga konsep acara yang dibuat ringan dan meriah. Setelah acara games, dilanjutkan dengan acara makan malam bersama dan ramah tamah.

Semoga dengan acara ini maka anggota PC dapat saling mengenal dan berkomunikasi dengan baik.

KESEPAKATAN DAMAI TOKOH AGAMA DI SEMARANG

MAGABUDHI_ Semarang, 17 Januari 2016


“Menyikapi terjadinya teror bom di Jl Thamrin, Jakarta baru baru ini, umat Buddha hendaknya bersikap tenang, tidak marah dan penuh pengendalian diri”, demikian disampaikan oleh Pandita D. Henry Basuki dihadapan umat Buddha di Vihara Tanah Putih Semarang pd Minggu pagi, 17 Januari 2016.

Dikemukakan pula bahwa bila kita marah, maka kita cenderung benci dan membalas kebencian mereka dengan kebencian. Sesuai dengan ajaran Sang Buddha sebagaimana dijelaskan pada sikap Pangeran Dirghayu, kebencian tidak dibalas dengan kebencian, namun dibalas dengan cinta kasih. Hal ini sejalan dengan keterangan sikap Bhante Pannavaro Mahathera dihadapan pers pada Jumat silam.

Kita percayakan penyelesaian teror ini pada aparat keamanan negara yang sudah bertindak secara baik. Kalau kita terpancing kemarahyan sehingga lepas pengendalian diri, kemungkinan terjadi ketidak tenangan yang mengganggu stabilitas.


Pandita D. Henry Basuki yang dhammadesasa berjudul “Asita” pada puja bakti pertama Minggu tersebut, diikuti pembabarannya oleh generasi muda lintas iman yg tergabung dalam komunitas Pondok Damai. Selesai pujabakti, didampingi generasi muda Hikmahbudhi dan komunitas Pondok Damai Pandita D. Henry Basuki menerima kunjungan tokoh berbagai agama, antara lain Pendeta Wipropradipto, Pendeta Nathanail Sitepu, Pendeta Fien Paunno, (Kristen Protestan), Y,Eric Suwarmo (Katolik), Mubaliq Agus Supriyanto, Mubaliq Dodik Setiawan dan Caaf Rasnial (Islam).

Pada kunjungan tersebut para tokoh lintas agama berdiskusi mengenai kejadian teror bom di Thamrin, bersepakat untuk menjaga ketenangan pada umat asuhannya agar stabilitas dalam masyarakat terwujud guna membantu kerja aparat negara. Setelah itu, dengan mengambil hikmah pencerahan, di bawah pohon Bodhi para tokoh membacakan doa deengan harapan perdamaian tetap terwujud serta doa untuk para korban.

ANJANGSANA NATAL 2015 DI SEMARANG


MAGABUDHI_Semarang, 10 Januari 2016

Anjangsana Natal 2015 sekaligus menyambut Tahun Baru 2016 secara Inter Faith dilaksanakan Minggu pagi 10 Januari 2016 dikediaman Prof Agnes Widanti di kawasan Candi Lama Semarang. Dalam acara ini juga dibicarakan langkah kerjasama menyikapi kepedulian komunitas masyarakat umat beragama dan kepercayaan dalam melaksanakan sosial responsibility pada bangsa Indonesia. Diharapkan para personil yang hadir bisa menggerakkan imstitusi yang dipimpimpinnya mewujudkan pemikiran damai sehingga terwujud keselarasan gerak diantara komunitas yang berbeda malaksanakan aktivitas kepedulian meliputi pendidikan, kesehatan, perkekonomian kebudayaan maupun peranan wanita dan perlindungan terhadap kelompok yang tersisihkan.


Hadir dalam pertemuan ini antara lain para tokoh pejuang masyarakat, selain Prof Widanti dari Yayasan Perlindungan Wanita dan Anak, Drs Tafsir MA Ketua DPW Muhammadiyah Jateng, Drs Anto Prabowo, pakar komunikasi dari Suara Merdeka, Pandita D, Henry Basuki, senior MAGABUDHI, Ninik Jumoenita dari Lembaga Seruni, Anita dari generasi muda Buddhis serta para generasi muda dari Islam, Kristen dan Katolik.

Kira-kira setengah bulan sebelumnya. pada tepat Hari Natal 25 Desember 2015, Pandita D. Henry Basuki bersama Pendeta Wipropradipto hadir pada Ekaristi Natal Gereja Kristus Raja Ungaran yg dipimpin oleh Pastor Aloys Budi Purnomo Pr.


Pandita D. Henry Basuki yg datang saat mulai berlangsung misa pagi itu dipersilahkan oleh tuan rumah naik panggung upacara, diperkenalkan dengan ungkapan rasa terimakasih atas kunjungan yang merupakan manifestasi Salamat Natal kpd umat Katolik. Pada penutup misa Pandita D. Henry Basuki juga ikut dalam prosesi.

Anjangsana Natal ke Keuskupan Agung Semarang diterima oleh Administrator Deosesan, Romo FX Sukendar Wignyosumarta Pr yang menyatakan kegembiraan atas kunjungan ini. Juga ikut menerima Vikaris Jendral Romo I Triatmojo MSF serta Romo Ariya Dewanto ekonom KAS secara akrab penuh persaudaraan. Atas pertanyaan Pandita D. Henry Basuki Romo Sukendar menceriterakan bahwa pelaksanaan peribadatan Natal berlangsung lancar.

Di Tempat Kediaman Pendeta Eka Lasa Purwibawa, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Jawa Tengah banyak dijumpai para Pendeta dari berbagai gereja, bukan hanya dari Gereja Kristen Jawi tempat pelayanan tuan rumah, juga dari Gereja Isa Almasih, HKBP dan berbagai gereja lain. Dalam pertemuan ini Pendeta Eka Lasa nenjelaskan bahwa hendaknya pemimin agama selalu menjadi teladan bagi masyarajat. Tidak diungkiri ada pemimpin agama yang bertindak tidak sesuai ajaran agama yang baku, sehingga hal ini jadi meresahkan masyarakat. Hal mana dibenarkan oleh Pandita D. Henry Basuki yang mengharapkan pembinaan mental juga dilakukan oleh para pemimpin agama terhadap dirinya sendiri.

PC MAGABUDHI Jakarta Utara melakukan kunjungan ke Cirebon


MAGABUDHI_Desember 2015
Pengurus Cabang MAGABUDHI Jakarta Utara yang diwakili oleh PMy. Ingke Christian dan Upc Muljawati (Tim Dhammadesana) telah melaksanakan kunjungan pada tanggal 5 – 6 Desember 2015 ke kota Cirebon, dengan tujuan:

  1. Memberikan Dhammadesana kepada para umat di vihara kota Cirebon.
  2. Menjalin komunikasi dengan MAGABUDHI kota Cirebon

Ringkasan kegiatan adalah sebagai berikut :

  1. Direncanakan Tim Dhammadesana akan memberikan Dhammadesana di 2 vihara, yaitu pada tanggal 5 Desember 2015 di Vihara Dharma Mulya, kota Losari dan tanggal 6 Desember 2015 di Vihara Dewi Welas Asih. Namun ada informasi dari MAGABUDHI kota Cirebon bahwa untuk tanggal 6 Desember 2015 Dhammadesana di Vihara Dewi Welas Asih akan disampaikan oleh Bhante Dhammiko yang kebetulan sedang dalam rangkaian acara berdhamma desana di kota Cirebon dan sekitarnya.
  1. Kegiatan tanggal 5 Desember 2015 :

    Tim Dhammadesana berangkat dari Jakarta pada pukul 7.00 pagi di tanggal 5 Desember 2015 dengan menggunakan Kereta Api dari Stasiun Gambir, dan tiba di stasiun kota Cirebon pada pukul 10.00, dimana sudah menunggu teman2 dari MAGABUDHI kota Cirebon (Romo Yanto dan Ramani Sarinah).

    Setelah makan siang, dilanjutkan dengan :
    mengunjungi sekolah Buddhis Sariputta dimana juga bertemu dengan Romo Jumawi selaku Pembina di sekolah tersebut.
    berkenalan dan beramah tamah dengan keluarga Romo Yanto

    Pukul 15.00 Tim beristirahat di ruang Dhammasala Sekolah Sariputta dan pada pukul 17.00 bersama sama dengan Romo Yanto dan Ramani Sarinah menuju kota Losari , dan tiba pukul 18.00 di Vihara Dharma Mulya.

    Setelah makan malam, kegiatan di Vihara Dharma Mulya :

    Pukul 19.00 dilakukan puja bakti yang dipimpin oleh Ramani Sarinah
    Dilanjutkan dengan penyampaian Dhamma desana (Rmn Ingke – topik kebijaksanaan, Upc Muljawati – Pancasila buddhis).
    Setelah itu umat diberikan kesempatan untuk diskusi dan tanya jawab. Tim Dhammadesana berpesan agar umat tidak hanya belajar teori, tapi juga mempraktekkan teori tsb sehingga dhamma dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari hari.
    Puja bakti ditutup pada pukul 21.00
    Jumlah umat yang mengikuti puja bakti berkisar 25 orang.
    Tim membagikan juga buku “Indahnya Berdana”, “Intisari Agama Buddha” dan selebaran “Pancasila Buddhis”

    Pukul 22.00 Tim kembali ke Cirebon untuk beristirahat di ruang Dhammasala Sekolah Sariputta.


    Kegiatan tanggal 6 Desember 2016 :
    pagi hari pukul 7.00 melakukan dana makanan kepada Bhante Dhammiko, yang kemudian diikuti dengan sarapan pagi bersama.
    Pukul 9.00 pagi mengikuti puja bakti di Vihara Dewi Welas Asih serta mendengarkan dhammadesana dari Bhante Dhammiko, yang membahas mengenai pandangan benar, yang akhirnya mengerucut pada praktek kebijaksanaan dan sila. Karena pandangan benar termasuk kelompok kebijaksanaan dalam Jalan Mulia Berunsur 8. Suatu hal yang sangat mengagumkan karena kami bertiga tidak saling berjanji dalam topik ceramah, namun setelah di lapangan kami bertiga berceramah dengan topik yang saling berkaitan. Umat yang hadir berkisar 50 orang.
    Dilanjutkan dengan makan siang bersama2 dengan Dayaka Sabha Vihara, sebagian umat dan PATRIA kota Cirebon.

    Pukul 15.00 Tim Dhammadesana diantar oleh Romo Yanto ke stasiun Cirebon untuk kembali ke Jakarta.

    Kesan-kesan :
    Sambutan umat baik terhadap Tim Dhammadesana dan topik yang disampaikan dapat dimengerti.

    Vihara-vihara di daerah perlu narasumber Dhammadesana, mengingat tidak banyak para penceramah di daerah

    Kegiatan sekolah minggu untuk anak-anak juga memerlukan perhatian karena sulitnya mencari pembimbing sekolah minggu.

 

WAWASAN ‘AGAMA NUSANTARA’


MAGABUDHI_Semarang, 1 Desember 2015
’Lahirnya negara Indonesia adalah bagian dari sejarah peradaban baru dunia. Pandangan tersebut muncul karena Indonesia mampu mempersatukan unsur unsur pluralisme dalam kerangka Nusantara. Negara mampu mengkombinasikan keberagaman dalam nilai-nilai persatuan, suatu proses kehidupan yang harmonis dan dinamis.’

Demikian salahsatu pokok pikir yang ditulis dalam Term Of Reference (TOR) Lembaga Kajian Hukum Mahasiswa (LKHM) Fakultas Syari’ah dan Dema Fakultas Ekonomi Bisnis UIN WALISONGO Semarang pada dialog interaktif yang tertuang dalam kegiatan “Walisongo Lawyers Club”, diselenggarakan pd 1 Desember 2015 pagi di Auditorium 2 UIN Walisongo, kampus Ngaliyan Semarang.

Dalam dialog ini dipertanyakan kalau ada Islam Nusantara, perlukah adanya pembaharuan wajah agama secara keseluruhan ? Pertanyaan ini memunculkan topik “Wajah Agama Nusantara” dalam diskusi yang berlangsung lebih 3 jam dengan menghadirkan agama-agama yang ada di Indonesia ditambah ‘agama asli’ aliran kepercayaan yang dianut oleh Sedulur Sikep atau dikenal sebagai kelompok Samin.


Pandita D. Henry Basuki dari agama Buddha yang menyampaikan paparannya memulai awal pernyataan bahwa “agama Nusantara” itu tidak ada, karena untuk syarat sebagai agama perlu memenuhi kriteria.yang ada di Nusantara, jelas kriterianya berbeda.

Yang ada adalah nama agama tertentu dikaitkan dengan keberadaannya menyesuaikan budaya dan kondisi di Nusantara, mungkin itulah yang dikehendaki penyelenggara.

Dia menyetujui adanya Agama Islam Nusantara, agama Konghucu Nusantara, agama Buddha Nusantara, namun bukan satu “Agama Nusantara”

Selanjutnya Pandita D. Henry Basuki menjelaskan bahwa agama berasal dari suatu wilayah dengan budaya wilayah asalnya. Karena penganutnya berasal dari wilayah yang punya local jenius latent, maka lokal genius itu berjalan selaras dengan agama. Terjadilah penyesuaian budaya dengan agama selama tidak bertentangan dengan keyakinan pokok agama tersebut.

Dikemukakan pula bahwa kalau mengkaji substansi setiap agama, persamaan setiap agama adalah ajaran cinta kasih dan perdamaian. Sebaliknya bila dipandang dari pokok dasar pemahaman saddha atau akidahnya tidak bisa disebut sama.

Mahmud SE M Hum dari pihak Islam nenjelaskan bahwa agama Islam yang ada di Indonesia bukannya agama Islam yang sama dengan yang ada di Negeri Arab. Dengan demikian keberadaan Islam yang ada di negeri kita menyesuaikan kondisi dan budaya yang ada di Nusantara ini.


Andi Tjiok ST dari agama Konghucu menjelaskan bahwa masuknya budaya lokal dalam agama Konghucu berlangsung sejak agama ini ada di Indonesia. Hal mana juga terasa pada perayaan tradisional agama Konghucu, umpama ada makanan lontong yang merupakan salahsatu ciri perayaan Cap Go Meh sebagai rangkaian acara hari raya Imlek.

Sementara Budi Santoso dari Sedulur Sikep mewakili komunitas Aliran Kepercaaan menjelaskan bahwa kepercayaan yang dia anut merupakan ajaran para leluhur. Kepercayaan ini sampai sekarang tidak diakui sebagai agama, namun tetap berlangsung.

Acara yang mendapat arahan dari Moh Arifin, SAg M Hum, Wk Dekan Bid Kemahasiswaan mewakili Dekan Fakultas Syari’ah dan Kompol Suwasi dari Polwiltabes Semarang ini berlangsung cukup menarik dengan moderator Chairul Anwar.